Memakai Young Living dengan cara difusi
Pikiran kita menciptakan sebuah koneksi yang sangat kuat antara aroma/bebauan dengan emosi, lingkungan dan memori kita. Contoh gampangnya adalah ketika kita di mall mencium aroma kayu manis, maka ingatan kita akan mengarahkan pada toko kue, dan bisa jadi kita menjdai merasa lapar, atau merasa senang karena “wow, ada toko kue kesukaanku”. Contoh lain lagi ketika kita mencium aroma amis ikan di pasar tradisional, maka ingatan kita akan membawa pada ikan, cumi dan hidangan laut dan bisa jadi kita merasa mual, ingin menutup hidung dan jika berlama-lama maka akan kehilangan kesabaran atau marah-marah karena pening. Kenapa demikian: karena insting bertahan hidup kita memberitahu kita untuk menjauhkan diri dari hal-hal yang berbahaya.
Continue reading →