Guess what… Essential Oil yang satu ini adalah favoritku. Bukan hanya karena kegunaannya yang pas dengan kebutuhanku tetapi juga karena latar belakang kisahnya yang eksotik.
Nama latinnya adalah Pogostemon cablin. Tak cukup banyak yang tahu bagaimana wujudnya, tetapi sebenarnya sangat akrab di kebudayaan kita. Dalam bahasa Indonesia atau Melayu, rumpun semak ini disebut Nilam. Dan memang Nilam banyak tumbuh di region tropis Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Yeay! Pemanfaatan minyak Nilam rupanya sudah setua sejarah. Kebanyakan dipakai sebagai aromatik parfum, sabun dan dupa meditasi, sesuai dengan asal kata Patchouli yaitu ‘patcholi’ yang berarti mengharumkan. Orang Indialah yang menggunakannya sebagai pewangi kain dan syal sejak 1880-an. Di tahun 1960-an, ketika Generasi Bunga tengah marak, minyak Nilam banyak digunakan oleh kaum hippy, bahkan menjadi semacam identitas dari jiwa yang bebas.
Continue reading →